Ini Untuk Kamu, Orang Yang Tak Kuketahui Namanya
Ini untuk seseorang di masa depan yang akan menjadi jodohku, jodoh dunia dan akhirat. Untuk seseorang yang akan menjadi suamiku kelak, terkesan berlebihan ya, tapi aku akan menuliskannya dengan sejelas mungkin untuk kali ini. Untukmu, seseorang yang masih kunanti kehadirannya, seseorang yang tak kuketahui namanya tapi selalu kurindukan, seseorang yang membuatku penasaran setiap hari seperti apa bentuk wajahnya, kepribadiannya, siapa namanya, dan bagaimana latar belakangnya. Aku sekarang sangat merindukanmu. Sangat amat. Di tengah hiruk pikuk percintaan teman-temanku yang sangat mulus, aku terkadang merasa sedikit cemburu dan mulai mempertanyakan dirimu kepada Sang Pencipta. Aku mulai merindumu, mulai merasa ingin segera bertemu denganmu, tapi aku tahu masih belum waktunya.
Sekarang usiaku 22 tahun dan sangat merasa kesepian. Aku menolak semua laki-laki yang mendekatiku, untukmu. Aku ingin perasaanku tidak akan salah lagi, aku ingin perasaanku hanya tertuju kepadamu. Aku bahkan berdoa, semoga kita bertemu di waktu yang tepat nanti dan semua keresahan penantianku ini terbayarkan olehmu. Kelak, kalau kamu sudah datang, aku akan memberikanmu tulisan ini, aku ingin kamu tahu betapa aku sudah menunggumu sejak waktu yang lama. Jadi tolong, berbaik hatilah padaku di masa depan nanti ya, jodohku. Sudah pasti aku mencintaimu, sudah pasti aku akan menghargaimu, dan sudah pasti aku akan menjadikanmu imamku sampai akhir hayat nanti. Kelak kuceritakan semua tentangku, baik burukku, tolong diterima ya, tolong sayangi aku dengan baik. Tidak perlu khawatir, mungkin aku akan lebih menyayangimu nantinya. Lucu ya, menulis surat untuk seseorang yang tidak kuketahui di masa depan ternyata bisa mengurangi rinduku, rindu pada seseorang yang aku juga tidak tahu. Terkesan random lagi, ya kamu pasti paham kan, ketidakjelasanku.
Kamu tahu? Semua lagu cinta yang sekarang aku dengarkan sendirian, terkadang membuatku tertawa tetapi juga hampa di sisi yang sama. Lagi-lagi semua lagu romantis itu yang kadang kunyanyikan dan kuvideo (nanti aku tunjukkan) membuatku merindukanmu. Entah, apa kamu juga sama ya, merindukan seseorang yang tidak kau ketahui siapa namanya, itu aku, ITU AKUUU. Jodohku, aku berdoa kamu masih belum menaruh hatimu pada siapapun, kalaupun nantinya aku bukan yang pertama, semoga aku yang terbaik ya! (Awas kalau tidak, aku akan marahh!) Semoga juga aku yang terakhir, semoga kamu selalu merindukanku seperti aku merindukanmu sekarang. Semoga hatimu juga terasa nyeri pada beberapa waktu, biar tidak aku saja yang kesakitan atas penantian itu. Semoga nanti ketika waktunya tepat dan kita bertemu, kita memiliki perasaan yang sama, debaran yang sama, dan tatapan yang sama. Semoga kita saling tahu meski dari jarak satu meter kalau kita sama-sama ditakdirkan oleh Sang Pencipta. Jangan bilang aku alay, ini bentuk romantisasi yang aku tulis untukmu. Awas ketawa ya!
Apapun yang terjadi nanti, semoga Allah selalu melindungimu dimanapun kamu berada, juga dari perempuan-perempuan yang mendekatimu. Aku yakin hatimu pasti hampa juga, belum merasakan cinta kepada siapapun karena Aku yakin Allah memegang hatimu untukku. Semoga dirimu dan Sang Pencipta punya hubungan yang baik ya, itupun karena aku selalu memintamu kepadaNya. Semoga kamu selalu dilingkupi kebahagiaan dan orang-orang yang baik ya jodohku, semoga semua impian dan cita-citamu dibantu untuk dicapai oleh Allah, semoga semua urusanmu juga dimudahkan. Aku mencintaimu, jodohku. Uhibukka fillah, atas nama Allah.
Komentar
Posting Komentar