Terminal Terakhir Sebelum Keberangkatan

Aku memutuskan untuk berhenti dan tidak akan kembali lagi. Setelah pertimbangan matang dalan kurun waktu 6 bulan dan ditambah gangguan orang lama kembali ketika berusaha merelakan sehingga menciptakan harapan, kali ini, aku benar-benar akan melupakan. Bukan, merelakan tepatnya. Melupakan terkesan kejam, aku akan menjaga kenangannya dengan baik sebagai sebuah pembelajaran untukku. Namun, dalam hal perasaan, aku akan benar-benar merelakan. Aku benar-benar akan melepaskan. Kupikir dalam kurun waktu enam bulan itu, sudah cukup untuk merenungi semua yang kupertanyakan terkait dengan dia dan perilakunya.

Setelah kupikir akan rumitnya dan terperosok jatuh ke lubang hitam itu berkali-kali, aku merasa, ada yang salah. Aku ikut andil dalam menciptakan kesalahan itu. Aku menyulam kembali ingatan-ingatan itu bersamanya setahun yang lalu, aku merasa ada beberapa sikap yang memang membuatku goyah, membuatku kian terombang-ambing dan terus melakukan kesalahan yang sama dalam hal percintaan. Jadi, karena ini pun sudah yang ketiga kalinya aku merasakan kegagalan. Aku akan berhenti. Benar-benar berhenti. Bukan berhenti yang kemudian kumat lagi, tapi benar-benar berhenti dan pergi, setelah itu tidak akan kembali.

Setelah ini, tidak akan ada lagi kisah percintaan yang kutulis. Aku juga berhenti untuk menceritakan semua hal manis tentang cinta dan mulai menceritakan kesibukan-kesibukan serta hari-hari yang mungkin akan itu-itu saja. Namun tidak mengapa, hal yang terpenting adalah aku bahagia dalam menjalani, tidak menciptakan pertanyaan-pertanyaan rumit lagi di dalam kepalaku yang kecil, tidak lagi menangis tanpa sebab karena sesuatu tentang perasaan, tidak lagi kebingungan akan perilaku orang lain, tidak lagi ada kupu-kupu, yang ada hanya aku bersama cerita harian yang membosankan tentang bagaimana hidup berjalan setiap harinya.

Aku akan berhenti dengan baik kali ini.

Komentar

Postingan Populer