“Dosa dan Perubahan”

19/11/2020, 20:01 WIB


        
Sumber gambar : https://pin.it/4F9SRMA

Manusia selalu menginginkan perubahan dengan arah yang lebih baik, tak terkecuali. Namun, semudah itukah pendosa kembali ke jalan yang benar? Semudah itukah para pecandu baik narkoba, rokok, miras, dan hal tak baik lainnya menghilangkan rasa candunya dengan rehabilitasi?

Semudah itukah para pendosa menuju jalan Tuhannya?’

Banyak dari para manusia, berusaha melakukan perubahan dengan sebaik-baiknya. Manusiawi jika masih tergoda dengan hal-hal buruk yang menimbulkan candu pada akhirnya, terus mencoba lalu mengalami kegagalan. Teruntuk para manusia yang tak mengenal hal-hal buruk sedari awal, itu menguntungkan mereka, akan lebih mudah bagi mereka menghindari dosa karena tidak pernah tercebur sebelumnya. Lalu, bagaimana dengan yang pernah mencicipi semua dosa itu sebelumnya karena keadaan. Bisakah dengan mudah berubah menjadi lebih baik sesederhana kata-kata para penyiar agama yang selalu mengagungkan jalan kebenaran?

Inilah paradoks kebaikan dan kebenaran yang dimiliki manusia, kita memang diciptakan dengan sifat-sifat hewani secara alami. Tak mudah menguranginya, bahkan mustahil menghilangkannya. Tuhan memang telah memberikan petunjuk dan ajaran untuk kita patuh dan selalu berada diatas itu semua, tapi dengan sifat kehewanian manusia, kita pasti mengalami kekhilafan dan tak sesuci para malaikat.

Adakah diantara manusia yang benar-benar suci dan tak pernah berdosa? Bahkan, penyiar agama yang katanya ‘alim’ dari lahir pun pasti terdapat kecacatan dalam hidupnya. Masih tersisa setitik noda dalam hati atau pikirannya, karena kita hanyalah manusia. Sebagian memiliki sifat hewani dan sebagian lagi sisi kemanusiaannya.

Dengan demikian, dosa memang akan selalu mengikuti manusia kapanpun dan dimanapun berada. Tidak mungin menghapuskannya, hanya bisa dijadikan pelajaran untuk lebih baik lagi. Satu-satunya hal yang akan menyelamatkan kita dari dosa hanyalah amal baik. Untuk itu, timbangan yang dijanjikan Tuhan itu ada. Dosa tak pernah hilang, amal baik pun juga begitu. Cukup dilihat dari kapasitas perbandingannya yang akan menyelamatkan manusia dari siksaan yang dijanjikan suatu hari nanti.

Komentar

Postingan Populer